TOPIKTOP.COM – Gempa bumi magnitudo (M) 4,8 yang mengguncang Sumedang, Jawa Barat, dipicu sesar aktif yang belum terpetakan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan hal tersebut.
“Wilayah Sumedang merupakan kawasan rawan gempa karena lokasi yang berdekatan beberapa jalur sesar aktif”.
“Seperti sesar lembang, sesar baribis, dan sesar aktif lainnya yang belum teridentifikasi dan terpetakan,” ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Baca Juga:
Rumah Warga, Gedung Pemerintahan, Toko Swalayan dan Hotel Rusak Akibat Gempa NTT Magnitudo 6.6
Dwikorita Karnawati menyampaikan hal itu dari siaran kanal YouTube BMKG, Senin (1/1/2024).
Menurut Dwikorita, gempa bumi yang mengguncang Sumedang tergolong gempa bumi dangkal.
Lihat juga konten video lainnya, di sini: VIDEO: Bupati Cianjur Herman Suherman Sampaikan Keprihatinan atas Terjadinya Gempa di Sumedang
Hasil analisa menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike slip.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya”.
“Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal, yang dipicu aktivitas sesar aktif,” tuturnya.
Baca Juga:
Nusron Wahid Tanggapi Laporan MAKI ke KPK Terkait Dugaan Korupsi Penerbitan Sertifikat Lahan di Laut
Ucapkan Selamat kepada Donald Trump, Prabowo: Indonesia Berkomitmen Bekerja Sama Erat dengan AS
“Namun, untuk hasil akhir lebih mendalam yang didukung oleh data lapangan.”
“Hasil analisis mekanisme menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),” sambungnya.
Dwikorita mengatakan BMKG sudah bergerak menenangkan warga yang terdampak gempa.
Pihaknya akan melakukan kajian survei lapangan untuk memastikan penyebab gempa.
Baca Juga:
Libur Tahun Baru 2025, Wamenkomdigi Angga Raka Prabowo Pastikan Jaringan Seluler Warga Lancar
“Jadi saat ini tim kami BMKG sudah bergerak di lapangan terutama untuk menenangkan warga”.
“Kami selalu berkoordinasi dan kerja sama dengan pemda terutama dengan Pj bupati dan jajarannya, ujarnya.
“Juga untuk melakukan kajian survei lapangan untuk memastikan penyebab sesungguhnya apa.”
“Hasil analisis sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser,” imbuhnya.***
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.